Kapanlagi.com - Siapapun, selama Anda suka punk, pasti tahu Social Distortion adalah
band panggung. Dalam artian, mereka lebih banyak berada di jalanan
daripada di dalam studio merekam materi untuk album baru. Band yang
konsisten memainkan punk sejak 1978 ini mengeluarkan album terakhir pada
2011, HARD TIMES AND NURSERY RHYMES.
Begitu padatnya jadwal mereka, sampai Mike Ness, satu-satunya
personel asli yang tersisa, vokalis, gitaris sekaligus penulis lagu,
memberitahu Salt Lake Tribune bahwa mereka harus memaksakan waktu untuk
merekam album baru.
"Kami akan mengagetkan banyak orang dan datang dengan penuh gaya. Aku
tidak jamin penggemar akan suka album baru ini. Ada perbedaan besar dari
HARD TIMES," kata Mike yang mengaku HARD TIMES istimewa karena terasa seperti membuka pintu kreatif menuju level baru. Social Distortion telah
memulai proses rekaman, tetapi karena jadwal tur terbentang sampai
akhir tahun, maka penulisan lagu akan dimulai pada Januari 2013.
Social Distortion memainkan punk rock selama 34 tahun. Usia Mike sendiri sudah 50 tahun, tetapi ia menyatakan usia tidak akan menghentikan bandnya.
"Maksudmu kami sudah tua?" tanya Mike, lalu tertawa, "Persetan.
Aku bertinju empat sampai lima kali seminggu. Tidak ada yang lebih baik
dari usia ini. Aku sedang memikirkan apa yang bisa kulakukan 50 tahun ke
depan."
Punk rock tidak hanya menjadi kegemaran dan mata pencaharian Social Distortion. Lebih dari itu, punk adalah cara dan gaya mereka menjalani hidup. Mike menceritakan
ia menemani putranya pergi ke tempat tato karena tak mau sang anak
mendapatkan tato dalam kondisi mabuk seperti dia dulu.
"Aku dapat tato pertamaku juga umur 17, mabuk. Anakku bilang dia ingin
punya tato dan usianya 17. Aku bisa bilang apa? Aku mengantarnya ke
studio tato yang steril dan punya pelayanan profesional. Itu yang bisa
kulakukan untuknya," kata Mike. (lwr/rea)
0 komentar:
Posting Komentar