Kapanlagi.com - Selain mengusung tema cinta, nasionalisme menjadi tema yang ditarik oleh Power Slaves di album teranyar. Menurut Anwar,
sang basis, bahwa semua kalangan bisa menyuarakan nasionalisme sesuai
dengan kapasitasnya. Tak terkecuali sebuah band pengusung musik rock and
roll.
"Kami ingin menyuarakan bahwa warga negara yang berkiprah di jalur rock n
roll juga bisa menyuarakan cinta tanah air alias nasionalisme," papar Anwar Fatahillah saat dihubungi wartawan, Rabu (23/5).
[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel.
Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile
internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]
Lewat lagu berjudul Indonesia, Power Slaves pun
memberikan pandangannya terhadap rasa cinta kepada bangsa dan negara.
Selain Indonesia, 11 lagu lainnya telah dipersiapkan seperti Jangan Kau Mati, Slavers Indonesia, Empat Pilar Kebangsaan, Kutunggu, To The Point, Song For The Lovers, 100% Rock n Roll dan lagu dari album pertama, Masa Bahagia yang diaransemen ulang.
Dan pekan ini, Power Slaves pun
telah memperkenalkan lagu hits dari album terbaru, 100% Rock and Roll
di berbagai media. Pemilihan lagu ini merupakan hasil survey internal
dengan para Slavers, sebutan bagi fans Power Slaves.
"Lagu ini dipilih sebagai bukti bahwa Power Slaves bersama para Slavers tetap konsisten dengan musik rock n roll. 100% Rock n Roll juga menjadi judul album ketujuh kami," ujar vokalis Power Slaves, Heydi Ibrahim. (kpl/ato/faj)
0 komentar:
Posting Komentar